Mahasiswa Baru (Maba) Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ikuti kegiatan Pembukaan Masa Ta’aruf Kolosal yang diselenggarakan oleh seluruh Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) se-UMSU di Pelataran UMSU. Sabtu (30/09/2023)
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian lanjutan yang harus diikuti oleh seluruh mahasiswa baru untuk memperkenalkan IMM sebagai organisasi ortonom Muhammadiyah. Kegiatan yang diikuti 5.363 mahasiswa baru tersebut mengusung tema ‘Melanjutkan Nilai Eksistensi Religiusitas, Intelektualitas dan Humanitas IMM melalui Masifitas Gerakan Kader Guna Bersaing di Kancah Nasional dan Internasional’.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Prof. Dr.Agussani, M.AP mengatakan bahwasanya kegiatan masat kolosal ini merupakan awal pembelajaran dan pengenalan kepada IMM. Lebih lanjut, Prof. Agussani menuturkan bahwasanya Komitmen universitas sebagai Pembina tidak perlu di ragukan lagi. apa yang menjadi cita-cita IMM sebagai garda terdepan di universitas bukan hanya sekedar basa-basi.
“ Pembinaan yang kami lakukan tentunya sejalan dengan Pendidikan . apa yang kami lakukan pada hari ini adalah perkembangan untuk menyahuti bagaimana keinginan milenial dalam proses pembelajaran” ujarnya.
Ketua Panitia Masta Kolosal sekaligus Ketua IMM Faperta UMSU Rizki Afani, menjelaskan prestasi IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah tidak terlepas dari tiga fokus gerakan yaitu bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan.
“Maka dengan tiga Gerakan itu, kader-kader IMM harus mampu menjadi kader umat kader bangsa dan kader perserikatan”.tegasnya
Masta Kolosal dikemas dengan inovasi dan kreativitas yang dikelola kader-kader IMM se-UMSU, menampilkan tarian, musikalisasi puisi hingga video kreatif perkenalan setiap IMM Fakultas di UMSU.
Selain itu, masta kolosal tahun ini menghadirkan Ketua Umum DPP periode 2018-2020 dan Sekrtetaris Umum PP Pemuda Muhammadiyah periode 2023-2027, Najih Prasetyo sebagai pemateri dalam pemaparan kuliah umum.
dalam pemaparannya , najih menyampaikan bahwasanya pada masa yang mendatang dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan, saingan mahasiswa bukan lagi teman sekelas. tetapi teknologi dan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan menjadi tantangan para mahasiswa..
“Untuk menjadi seorang mahasiswa maka perlu mempersiapkan diri menghadapi perkembangan jaman,”terangnya.
Dia menjelaskan, setidaknya ada empat hal yang harus dimiliki mahasiswa untuk menghadapi era teknologi dan AI. Di antaranya memiliki nilai kreativitas dan inovasi, cakap dalam intelektualitas, minat literasi membaca dan menulis yang tinggi dan terakhir aktif dalam berorganisasi.
“Aktif dalam berorganisasi ini menjadi sangat penting karena organisasi menjadi tempat untuk menggali intelektualitas dan belajar menjadi orang-orang yang kretif dan inovasi bagus,” lanjutnya.
senada dengan Najih, DPP IMM Ihya Rizky yang turut berhadir turut mengatakan bahwasanya IMM tempat untuk berfikir.
“Sehingga, jika belajar tapi tidak berpikir, maka hal itu sia-sia dan sebaliknya,” katanya.
Masta UMSU dihadiri Plt Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Alexander Sinulingga, jajaran pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisyiah Sumatera Utara, Badan Pembina Harian UMSU, para Wakil Rektor UMSU, dan pimpinan fakultas di lingkungan UMSU.